Feb 11, 2013

INTERAKSI SOSIAL ANTAR INDIVIDU


MAKALAH ILMU SOSIAL DASARINTERAKSI SOSIAL DALAM HUBUNGAN
ANTAR MANUSIA

Nama  : Dewa Gede Oka R
Kelas    : 1IA02
Npm    : 51412938
Dosen  : ANDI TENRISUKKI TENRIAJENG
Mata kuliah : ILMU SOSIAL DASAR


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita Panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatnya makalah ini dapat selesai. Tanpa pertolongan NYA mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul “INTERAKSI SOSIAL DALAM  HUBUNGAN ANTAR MANUSIA”, makalah ini sebagai tugas mata kuliah Ilmu sosial dasar, Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen karena atas bimbingannya makalah ini dapa selesai.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekterm manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial bisa didefinisikan sebagai hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok individu yang lainnya.
Interaksi sosial merupakan bentuk dari dinamika sosial budaya yang ada didalam masyarakat. Dengan demikian, dengan interaksi sosial akan memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat yang akan membentuk hal-hal yang baru yang membuat dinamika masyarakat menjadi hidup. Perubahan-perubahan ini akan terjadi sambung-menyambung dari generasi yang satu ke generasi berikutnya sepanjang zaman.

Interaksi sosial itu sifatnya dinamis. Dalam kenyataan sehari-hari terdapat tiga macam cakupan interaksi dalam definisi interaksi sosial yaitu interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

B.Tujuan

1. Untuk mengetahui proses interaksi sosial yang menjadi dasar pengembangan pada keteraturan dan dinamika kehidupan sosial.

2. Untuk menambah pengetahuan kita tentang interaksi sosial lebih dalam lagi.

3. Sebagai persyaratan untuk mendapatkan nilai kelompok.


BAB II

PEMBAHASAN

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam amasyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan sebagai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan sosial.

A.  Pengertian Interaksi Sosial

Homans ( dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.

Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.

Syarat terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik. Dengan perkembangan tehnologi manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon, telegrap dan lain-lain. Komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat memberi arti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

B. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta tujuan-tujuan kelompok Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan pertentangan.

Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.

1. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Jumlah Pelakunya .

A. Interaksi antara individu dan individu
     Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan \ Stimulus kepada individu  lainnya.Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap \ mungkin bertengkar .


B. Interaksi antara individu dan kelompok
    Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak . Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .

C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
    Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain .


2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya .

A. Imitasi
   Imitasi adalah pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh : Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .

B. Identifikasi
    Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya . Contoh : Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .

C. Sugesti
    Sugesti dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok . Kelompok kepada kelompok kepada seorang individu . Contoh : Seorang remaja putus sekolah akan dengan mudah ikut-ikutan terlibat “ Kenalan Remaja “ . Tanpa memikirkan akibatnya kelak .

D. Motivasi
   Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab

E. Simpati
   Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat –saat khusus. Misalnya apabila perasaan simpati itu timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis / sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan cinta kasih / kasih saying.

F. Empati
   Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh jika kita melihat orang celaka sampai luka berat dan orang itu kerabat kita, maka perasaan empati menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.

D. Hubungan Individu Dengan Lingkungan
   Pada teori konvergensi disebutkan bahwa lingkungan memiliki peranan penting dalam perkembangan jiwa manusia. Lingkungan tersebut terbagi dalam beberapa kategori yaitu :

   a.  Lingkungan fisik ; berupa alam seperti keadaan alam atau keadaan tanah serta musim

  b. Lingkungan sosial ; berupa lingkungan tempat individu berinteraksi. Lingkungan sosial dibedakan dalam dua bentuk :
   1). Lingkungan sosial primer : yaitu lingkungan yang anggotanya saling kenal
   2). Lingkungan sosial sekunder : lingkungan yang hubungan anatar anggotanya bersifat longgar.
   Hubungan individu dengan lingkungannya ternyata memiliki hubungan timbal balik lingkungan mempengaruhi individu dan individu mempengaruhi lingkungan. Sikap individu terhadap lingkungan dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu :
   a) Individu menolak lingkungan jika tidak sesuai dengan yang ada dalam diri individu
   b) Individu menerima lingkungan jika sesuai dengan dengan yang ada dalam diri individu
   c) Individu bersikap netral atau berstaus quo.

3. Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu
   Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya adalah belajar.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ø  Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Ø  Syarat-syarat terjadinya interaksi soisial adalah dengan adanya kontak sosial dan komunikasi.

B. Saran
   Demikian makalah ini, saya menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini ,   kritik dan saran sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah.


      http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/


      

No comments:

Post a Comment